Rasululloh SAW bersabda,“ALLOH SWT memberi rahmat pada hamba-Nya yg mencari nafkah dg baik, membelanjakannya dg hemat, dan sisanya ditabung.” (HR Ibnu Hasan). Dari hadits ini tersirat bahwa Islam mengajarkan pemeluknya agar hidup tidak berlebihan. Apabila ada kelebihan rejeki dari hasil kerja mereka, hendaknya rejeki tersebut ditabung.
Dalam Al Furqon(25):7, disebutkan,“Dan mereka berkata: “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?,” Ini menyatakan bahwa Rasululloh SAW juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari beliau. Beliau tidak duduk begitu saja, menunggu kedatangan malaikat untuk melayani kebutuhan hidupnya. Hal ini secara tidak langsung mencontohkan bahwa umat Islam adalah umat yg TIDAK MALAS.
Dalam banyak riwayat, Umar bin Khatab ra lebih memilih keadaan lapar (perutnya kosong). Hal ini dikarenakan Umar berusaha mencontoh Rasululloh SAW dan Abu Bakar, tokoh yg dijadikan contoh oleh Umar. Dengan cara ini, Umar hendak menjelaskan bahwa setiap tindakannya akan selalu becermin pada Rasululloh SAW, sehingga orang2 pun yg belum pernah bertemu Rasululloh SAW akan mencontoh Umar.
Seorang muslim mempunyai 2 kehormatan yg harus dia pertahankan:
1. Kehormatan lahir = hidup di dunia dg layak, tidak bermegah-megahan dan berlebihan. Berpakaian hendaknya mesti pantas, merawat tubuh dg baik, dst.
2. Kehormatan batin = mengekang diri dari hidup yg tidak pantas, serta tidak mengambil hak orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar