• Kecepatan membaca
Setiap jenis bacaan memiliki kecepatan yang berbeda. Misalnya, sebuah novel yang menarik membutuhkan waktu yang lebih cepat ketimbang teks biologi.
Buku diktat juga berbeda dalam bagaimana bagusnya gaya penulisannya, dan sebagai akibatnya ada beberapa yang mustahil untuk dibaca secara cepat.
Setiap semester, ukurlah waktu yang kamu perlukan untuk membaca satu bab dari setiap buku diktatmu. Lihat berapa halaman yang dapat kamu baca dalam waktu satu jam. Setelah kamu mendapatkan hitungan akurat atas kecepatan membacamu, kamu dapat merencanakan dengan baik waktu membaca dan belajar.
• Pemahaman
Mula-mula bacalah satu bab dengan cepat. Identifikasikan bagian-bagian di mana pengarang menjelaskan suatu topik paling banyak. Bila terdapat banyak diagram untuk suatu konsep, maka konsep itu pastilah penting. Bila kamu benar-benar dikejar oleh waktu, lewati bagian di mana pengarang paling sedikit menjelaskannya.
Bacalah kalimat pertama setiap paragraf lebih hati-hati daripada kalimat-kalimat berikutnya pada paragraf yang sama.
Catatlah subjudul dan kalimat pertama setiap paragraf sebelum kamu membaca bab itu sendiri. Kemudian tutup bukumu dan tanyalah dirimu apa yang kamu tahu dan tidak tahu tentang subyek tersebut sebelum mulai membaca.
Fokus pada kata benda dan subyek pada setiap kalimat. Carilah kombinasi kata benda-kata kerja, dan fokuskan belajarmu padanya.
Misalnya pada kutipan wacana berikut:
Pengkondisian klasik adalah pembelajaran yang terjadi ketika kita menghubungkan dua stimuli dalam suatu lingkungan. Satu dari stimuli ini memicu respon refleksif. Stimulus kedua secara alami bersifat netral terhadap respon tersebut, tetapi setelah yang kedua ini dipasangkan dengan yang pertama, ia akan memicu responnya sendiri.
Daripada membaca setiap kata, kamu mungkin dapat meringkasnya seperti ini:
Pengkondisian klasik = pembelajaran = menghubungkan dua stimuli.
Stimulus pertama = memicu respon
Stimulus kedua = netral alamiah, tetapi berpasangan dengan stimulus pertama --> memicu respon
Daripada membaca dan membaca ulang suatu wacana, cobalah membuat catatan seperti di atas sehingga kamu hanya mencatat bagian-bagian yang penting saja. Sekali kamu membuat catatan-catatan semacam ini, kamu tidak perlu menguatirkan sisa wacananya.
Kebiasaan pembaca yang kurang cerdas:
Membaca sebuah teks, meminjam istilahnya internet, dengan loading yang lama ( baca: membaca dan memahami tanpa mengetahui intinya )
Kebiasaan membaca dengan dibarengi dengan makan snack, maka biasannya lebih lebih cepat habis snacknya ketimbang bacaannya… nagaku dehh..!!!
Kalau ada kompetisi ( balapan ) antara membaca VS ngantuk, so pasti ngantuk pasti menang
“ Asyiknya Membaca Seenak dan Seasyik Makan Fizza “
Selasa, 31 Mei 2011
Jumat, 27 Mei 2011
KYAI ITU BERNAMA “ KYAI GOOGLE “
Maybe yes, maybe no
Tulisan ini terinspirasi ketika penulis mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi di Salah satu perguruan tinggi Islam tertua di Indonesia, di kota pelajar Jogjakarta, Sekitar tahun 2002-an silam. Saat itu penulis disuruh membuat makalah dengan tema bebas namun tidak keluar dari tema besar dari mata kuliah tersebut… sebagai seorang mahasiswa kala itu tentu semua mahasiswa pasti dan tentunya ingin mendapatkan nilai A+, dan ibarat gayung bersambut, Alhamdulillah ternyata makalah yang penulis buat mendapatkan apresiasi yang luar biasa oleh sang dosen, tentunya penulis sangat senang.
Tema besar yang penulis angkat dimakalah saat itu adalah kekhawatiran penulis terhadap profesi yang dinamakan GURU… kenapa penulis khawatir ? saat itu penulis baru mengenal dunia internet, baru mengenal yahoo, baru demen-demennya dengan dunia chatting, YM-an ( Baca: Yahoo Massengger-an ) walau tidak seasyik ber-Pacebook-an ria, atau ber-Twitter-an ria dan begitu bergembiranya dan sangat bangga ketika mempunyai Email… walau Email saat itu dibikinkan oleh seorang kawan….
Embrio Khawatiran itu semakin membuncah dan terus mengglanyuti pikiran penulis dan mungkin kita semua. Coz, apa saja yang penulis pinta ( informasi, data, berita, ilmu dan semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak penulis, terjawab oleh onggokan kotak persegi empat yang didalamnya terdapat internet tersebut ). Ini kemudian penulis explorasikan di kumpulan coretan-coretan kecil di atas kertas bernama makalah itu, dan ketika dipresentasikan, menjadikan suasana yang tadi adem ayem aja, menjadi suasana yang hangat, bahkan memanas sampai keubun-ubun pendengarnya…
Kala itu dengan idealisme seorang mahasiswa yang terus membuncah, dengan berani mengatakan dalam presentasi ( dan mungkin sampai detik ini ) bahwa “ posisi seorang guru, seorang ustadz bahkan posisi seorang Kyai sekalipun, akan tergantikan oleh INTERNET dengan segala Contennya “… why…??? Detik ini, kita sadar ataupun tidak, diperkotaan bahkan dipelosok sekalipun, sudah merambah kemana-mana yang namanya internet, akses internet bukan lagi menjadi barang ‘langka’ lagi. Detik ini, orang akan lebih PD bertanya kepada Kyai sepuh “ Kyai Yahoo “ dan Kyai seperguruannya yaitu “ Kyai Google “ dibandingkan dengan pergi ke guru, ustadz bahkan Kyainya, lebih PD bermudzakarah dengan “ Ust Pacebook “, lebih merasa enak dan nyaman dengan “ Ustadzah Twitter”… dalam artian, apapun yang kita cari, kita inginkan, maka Kyai-Kyai tersebut dengan telaten dan sabar menjawab…
Namun suatu saat teman penulis, bingung dan sangat bingung dengan sandalnya yang hilang, dan bilang kepada saya… mas tolong dong carikan sandal saya di Google… hahhh !!! ente majnun ( read : you crazzy), bisik hati kecil saya…
Detik ini, pelan namun pasti… posisi seorang Guru, Ust, Kyai, perlahan dan pelan sekali lagi namun pasti, posisi mereka akan tergantikan. Indikasi itu tercium ketika penulis menjadi guru beneran di tingkatan SMA, ketika mendengar dan melihat oknum guru yang dengan susah payah mempersiapkan materi dengan matang, dengan metode dan strategi yang jitu, ketika sang guru tersebut menjelaskan anak-anak didiknya, mereka lebih memilih “ Ust. Pacebook-nya “ di laptop yang disembunyikan di samping meja… penulis ga tau, apakah metode, strategi yang ditawarkan oleh sang guru tersebut sudah usang ataukah “ Ust. Pacebook “ dengan contentnya yang begitu menggoda ??? , tanyakan saja sama rumput-rumput yang bergoyang, gitu aja repot…
Teeenang pak guru ( baca : dengan logat Batak ), teeenang pak Ust, teeenang pak Kyai, posisi ente ( baca : dengan logat Betawi ) kagak bakalan tergeser, selama ente kagak gaptek ama tu teknologi… posisi ente akan tetap langgeng, langgeng dan langgeng terus ketika listrik padam atawa Kyai Google lagi mengeluarkan Fatwa “ ! Problem loading page… ! Server not found… firefox can’t find the server at www.google.com. Tray again “ Wallahu ‘Alam, wa Ilalliqo’ ma’assalamah, and see you….. END.
www.hirpanjunior.blogspot.com
Tulisan ini terinspirasi ketika penulis mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi di Salah satu perguruan tinggi Islam tertua di Indonesia, di kota pelajar Jogjakarta, Sekitar tahun 2002-an silam. Saat itu penulis disuruh membuat makalah dengan tema bebas namun tidak keluar dari tema besar dari mata kuliah tersebut… sebagai seorang mahasiswa kala itu tentu semua mahasiswa pasti dan tentunya ingin mendapatkan nilai A+, dan ibarat gayung bersambut, Alhamdulillah ternyata makalah yang penulis buat mendapatkan apresiasi yang luar biasa oleh sang dosen, tentunya penulis sangat senang.
Tema besar yang penulis angkat dimakalah saat itu adalah kekhawatiran penulis terhadap profesi yang dinamakan GURU… kenapa penulis khawatir ? saat itu penulis baru mengenal dunia internet, baru mengenal yahoo, baru demen-demennya dengan dunia chatting, YM-an ( Baca: Yahoo Massengger-an ) walau tidak seasyik ber-Pacebook-an ria, atau ber-Twitter-an ria dan begitu bergembiranya dan sangat bangga ketika mempunyai Email… walau Email saat itu dibikinkan oleh seorang kawan….
Embrio Khawatiran itu semakin membuncah dan terus mengglanyuti pikiran penulis dan mungkin kita semua. Coz, apa saja yang penulis pinta ( informasi, data, berita, ilmu dan semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak penulis, terjawab oleh onggokan kotak persegi empat yang didalamnya terdapat internet tersebut ). Ini kemudian penulis explorasikan di kumpulan coretan-coretan kecil di atas kertas bernama makalah itu, dan ketika dipresentasikan, menjadikan suasana yang tadi adem ayem aja, menjadi suasana yang hangat, bahkan memanas sampai keubun-ubun pendengarnya…
Kala itu dengan idealisme seorang mahasiswa yang terus membuncah, dengan berani mengatakan dalam presentasi ( dan mungkin sampai detik ini ) bahwa “ posisi seorang guru, seorang ustadz bahkan posisi seorang Kyai sekalipun, akan tergantikan oleh INTERNET dengan segala Contennya “… why…??? Detik ini, kita sadar ataupun tidak, diperkotaan bahkan dipelosok sekalipun, sudah merambah kemana-mana yang namanya internet, akses internet bukan lagi menjadi barang ‘langka’ lagi. Detik ini, orang akan lebih PD bertanya kepada Kyai sepuh “ Kyai Yahoo “ dan Kyai seperguruannya yaitu “ Kyai Google “ dibandingkan dengan pergi ke guru, ustadz bahkan Kyainya, lebih PD bermudzakarah dengan “ Ust Pacebook “, lebih merasa enak dan nyaman dengan “ Ustadzah Twitter”… dalam artian, apapun yang kita cari, kita inginkan, maka Kyai-Kyai tersebut dengan telaten dan sabar menjawab…
Namun suatu saat teman penulis, bingung dan sangat bingung dengan sandalnya yang hilang, dan bilang kepada saya… mas tolong dong carikan sandal saya di Google… hahhh !!! ente majnun ( read : you crazzy), bisik hati kecil saya…
Detik ini, pelan namun pasti… posisi seorang Guru, Ust, Kyai, perlahan dan pelan sekali lagi namun pasti, posisi mereka akan tergantikan. Indikasi itu tercium ketika penulis menjadi guru beneran di tingkatan SMA, ketika mendengar dan melihat oknum guru yang dengan susah payah mempersiapkan materi dengan matang, dengan metode dan strategi yang jitu, ketika sang guru tersebut menjelaskan anak-anak didiknya, mereka lebih memilih “ Ust. Pacebook-nya “ di laptop yang disembunyikan di samping meja… penulis ga tau, apakah metode, strategi yang ditawarkan oleh sang guru tersebut sudah usang ataukah “ Ust. Pacebook “ dengan contentnya yang begitu menggoda ??? , tanyakan saja sama rumput-rumput yang bergoyang, gitu aja repot…
Teeenang pak guru ( baca : dengan logat Batak ), teeenang pak Ust, teeenang pak Kyai, posisi ente ( baca : dengan logat Betawi ) kagak bakalan tergeser, selama ente kagak gaptek ama tu teknologi… posisi ente akan tetap langgeng, langgeng dan langgeng terus ketika listrik padam atawa Kyai Google lagi mengeluarkan Fatwa “ ! Problem loading page… ! Server not found… firefox can’t find the server at www.google.com. Tray again “ Wallahu ‘Alam, wa Ilalliqo’ ma’assalamah, and see you….. END.
www.hirpanjunior.blogspot.com
KYAI ITU BERNAMA “ KYAI GOOGLE “
Maybe yes, maybe no
Tulisan ini terinspirasi ketika penulis mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi di Salah satu perguruan tinggi Islam tertua di Indonesia, di kota pelajar Jogjakarta, Sekitar tahun 2002-an silam. Saat itu penulis disuruh membuat makalah dengan tema bebas namun tidak keluar dari tema besar dari mata kuliah tersebut… sebagai seorang mahasiswa kala itu tentu semua mahasiswa pasti dan tentunya ingin mendapatkan nilai A+, dan ibarat gayung bersambut, Alhamdulillah ternyata makalah yang penulis buat mendapatkan apresiasi yang luar biasa oleh sang dosen, tentunya penulis sangat senang.
Tema besar yang penulis angkat dimakalah saat itu adalah kekhawatiran penulis terhadap profesi yang dinamakan GURU… kenapa penulis khawatir ? saat itu penulis baru mengenal dunia internet, baru mengenal yahoo, baru demen-demennya dengan dunia chatting, YM-an ( Baca: Yahoo Massengger-an ) walau tidak seasyik ber-Pacebook-an ria, atau ber-Twitter-an ria dan begitu bergembiranya dan sangat bangga ketika mempunyai Email… walau Email saat itu dibikinkan oleh seorang kawan….
Embrio Khawatiran itu semakin membuncah dan terus mengglanyuti pikiran penulis dan mungkin kita semua. Coz, apa saja yang penulis pinta ( informasi, data, berita, ilmu dan semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak penulis, terjawab oleh onggokan kotak persegi empat yang didalamnya terdapat internet tersebut ). Ini kemudian penulis explorasikan di kumpulan coretan-coretan kecil di atas kertas bernama makalah itu, dan ketika dipresentasikan, menjadikan suasana yang tadi adem ayem aja, menjadi suasana yang hangat, bahkan memanas sampai keubun-ubun pendengarnya…
Kala itu dengan idealisme seorang mahasiswa yang terus membuncah, dengan berani mengatakan dalam presentasi ( dan mungkin sampai detik ini ) bahwa “ posisi seorang guru, seorang ustadz bahkan posisi seorang Kyai sekalipun, akan tergantikan oleh INTERNET dengan segala Contennya “… why…??? Detik ini, kita sadar ataupun tidak, diperkotaan bahkan dipelosok sekalipun, sudah merambah kemana-mana yang namanya internet, akses internet bukan lagi menjadi barang ‘langka’ lagi. Detik ini, orang akan lebih PD bertanya kepada Kyai sepuh “ Kyai Yahoo “ dan Kyai seperguruannya yaitu “ Kyai Google “ dibandingkan dengan pergi ke guru, ustadz bahkan Kyainya, lebih PD bermudzakarah dengan “ Ust Pacebook “, lebih merasa enak dan nyaman dengan “ Ustadzah Twitter”… dalam artian, apapun yang kita cari, kita inginkan, maka Kyai-Kyai tersebut dengan telaten dan sabar menjawab…
Namun suatu saat teman penulis, bingung dan sangat bingung dengan sandalnya yang hilang, dan bilang kepada saya… mas tolong dong carikan sandal saya di Google… hahhh !!! ente majnun ( read : you crazzy), bisik hati kecil saya…
Detik ini, pelan namun pasti… posisi seorang Guru, Ust, Kyai, perlahan dan pelan sekali lagi namun pasti, posisi mereka akan tergantikan. Indikasi itu tercium ketika penulis menjadi guru beneran di tingkatan SMA, ketika mendengar dan melihat oknum guru yang dengan susah payah mempersiapkan materi dengan matang, dengan metode dan strategi yang jitu, ketika sang guru tersebut menjelaskan anak-anak didiknya, mereka lebih memilih “ Ust. Pacebook-nya “ di laptop yang disembunyikan di samping meja… penulis ga tau, apakah metode, strategi yang ditawarkan oleh sang guru tersebut sudah usang ataukah “ Ust. Pacebook “ dengan contentnya yang begitu menggoda ??? , tanyakan saja sama rumput-rumput yang bergoyang, gitu aja repot…
Teeenang pak guru ( baca : dengan logat Batak ), teeenang pak Ust, teeenang pak Kyai, posisi ente ( baca : dengan logat Betawi ) kagak bakalan tergeser, selama ente kagak gaptek ama tu teknologi… posisi ente akan tetap langgeng, langgeng dan langgeng terus ketika listrik padam atawa Kyai Google lagi mengeluarkan Fatwa “ ! Problem loading page… ! Server not found… firefox can’t find the server at www.google.com. Tray again “ Wallahu ‘Alam, wa Ilalliqo’ ma’assalamah, and see you….. END.
www.hirpanjunior.blogspot.com
Tulisan ini terinspirasi ketika penulis mengambil mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi di Salah satu perguruan tinggi Islam tertua di Indonesia, di kota pelajar Jogjakarta, Sekitar tahun 2002-an silam. Saat itu penulis disuruh membuat makalah dengan tema bebas namun tidak keluar dari tema besar dari mata kuliah tersebut… sebagai seorang mahasiswa kala itu tentu semua mahasiswa pasti dan tentunya ingin mendapatkan nilai A+, dan ibarat gayung bersambut, Alhamdulillah ternyata makalah yang penulis buat mendapatkan apresiasi yang luar biasa oleh sang dosen, tentunya penulis sangat senang.
Tema besar yang penulis angkat dimakalah saat itu adalah kekhawatiran penulis terhadap profesi yang dinamakan GURU… kenapa penulis khawatir ? saat itu penulis baru mengenal dunia internet, baru mengenal yahoo, baru demen-demennya dengan dunia chatting, YM-an ( Baca: Yahoo Massengger-an ) walau tidak seasyik ber-Pacebook-an ria, atau ber-Twitter-an ria dan begitu bergembiranya dan sangat bangga ketika mempunyai Email… walau Email saat itu dibikinkan oleh seorang kawan….
Embrio Khawatiran itu semakin membuncah dan terus mengglanyuti pikiran penulis dan mungkin kita semua. Coz, apa saja yang penulis pinta ( informasi, data, berita, ilmu dan semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak penulis, terjawab oleh onggokan kotak persegi empat yang didalamnya terdapat internet tersebut ). Ini kemudian penulis explorasikan di kumpulan coretan-coretan kecil di atas kertas bernama makalah itu, dan ketika dipresentasikan, menjadikan suasana yang tadi adem ayem aja, menjadi suasana yang hangat, bahkan memanas sampai keubun-ubun pendengarnya…
Kala itu dengan idealisme seorang mahasiswa yang terus membuncah, dengan berani mengatakan dalam presentasi ( dan mungkin sampai detik ini ) bahwa “ posisi seorang guru, seorang ustadz bahkan posisi seorang Kyai sekalipun, akan tergantikan oleh INTERNET dengan segala Contennya “… why…??? Detik ini, kita sadar ataupun tidak, diperkotaan bahkan dipelosok sekalipun, sudah merambah kemana-mana yang namanya internet, akses internet bukan lagi menjadi barang ‘langka’ lagi. Detik ini, orang akan lebih PD bertanya kepada Kyai sepuh “ Kyai Yahoo “ dan Kyai seperguruannya yaitu “ Kyai Google “ dibandingkan dengan pergi ke guru, ustadz bahkan Kyainya, lebih PD bermudzakarah dengan “ Ust Pacebook “, lebih merasa enak dan nyaman dengan “ Ustadzah Twitter”… dalam artian, apapun yang kita cari, kita inginkan, maka Kyai-Kyai tersebut dengan telaten dan sabar menjawab…
Namun suatu saat teman penulis, bingung dan sangat bingung dengan sandalnya yang hilang, dan bilang kepada saya… mas tolong dong carikan sandal saya di Google… hahhh !!! ente majnun ( read : you crazzy), bisik hati kecil saya…
Detik ini, pelan namun pasti… posisi seorang Guru, Ust, Kyai, perlahan dan pelan sekali lagi namun pasti, posisi mereka akan tergantikan. Indikasi itu tercium ketika penulis menjadi guru beneran di tingkatan SMA, ketika mendengar dan melihat oknum guru yang dengan susah payah mempersiapkan materi dengan matang, dengan metode dan strategi yang jitu, ketika sang guru tersebut menjelaskan anak-anak didiknya, mereka lebih memilih “ Ust. Pacebook-nya “ di laptop yang disembunyikan di samping meja… penulis ga tau, apakah metode, strategi yang ditawarkan oleh sang guru tersebut sudah usang ataukah “ Ust. Pacebook “ dengan contentnya yang begitu menggoda ??? , tanyakan saja sama rumput-rumput yang bergoyang, gitu aja repot…
Teeenang pak guru ( baca : dengan logat Batak ), teeenang pak Ust, teeenang pak Kyai, posisi ente ( baca : dengan logat Betawi ) kagak bakalan tergeser, selama ente kagak gaptek ama tu teknologi… posisi ente akan tetap langgeng, langgeng dan langgeng terus ketika listrik padam atawa Kyai Google lagi mengeluarkan Fatwa “ ! Problem loading page… ! Server not found… firefox can’t find the server at www.google.com. Tray again “ Wallahu ‘Alam, wa Ilalliqo’ ma’assalamah, and see you….. END.
www.hirpanjunior.blogspot.com
Rabu, 25 Mei 2011
TIPS BERANTAS SITUS PORNOGRAFI
Lindungi Diri dan Anak-Anak Kita dari Pornografi
Seperti kita ketahui di zaman kecanggihan Informasi sekarang ini kita dapat memperoleh berbagai macam informasi atau kebutuhan yang kita butuhkan di internet. Mulai News, Education, Hiburan, Shopping, dan berbagai macam kebutuhan dan informasi lainnya tanpa batas di Internet.
Namun dengan kehadiran Internet ini tentunya tak lepas juga dari hal negatif. Antara masih banyaknya situs yang berbau negatif, yang mengandung content seperti Sara, Pornografi, Explisit, Phising dan Exploit. Tentunya hal ini juga cukup mengkawatirkan tertutama bila website yang merugikan semacam itu bila diakses oleh kalangan yang belum matang jiwanya seperti kalangan Siswa Pelajar yang belum cukup dewasa.
Internet memang sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan para pelajar, namun kita harus selalu aktif mengawasi penggunaan internet untuk para pelajar dibawah umur tersebut.
Sebenarnya kita bisa mengurangi dampak negatif internet dengan cara membatasi atau memblokir beberapa situs yang mengandung hal hal yang tidak bermanfaat, sehingga internet lebih aman untuk semua kalangan terutama untuk menciptakan Internet yang aman untuk para pelajar, sekaligus menghindarkan komputer kita dari website yang berisi virus dan spyware.
Berikut Tips untuk memblokir Situs Porno
1.Langkah Pertama :
Gunakanlah DNS AWARI, DNS AWARI ini membuat internet lebih aman dan sekaligus mempercepat akses internet juga. Server DNS AWARI ini memblokir beberapa situs yang kurang bermanfaat / berisi content negatif, meski belum semua akses ke website porno diblokir ole Filter DNS tersebut.
Berikut DNS AWARI yang digunakan :
203.34.118.10 (Primary)
203.34.118.12 (Secondary)
Cara penggunaan DNS dan tutorialnya silahkan baca di artikel :
DNS Alternatif dan cara penggunaannya.
2. Langkah Kedua :
Setelah DNS sudah dirubah perlu ditambahkan lagi Filternya yaitu dengan menggunakan Proxy ARAB SAUDI, Proxy Arab ini menerapkan filtering yang cukup ketat dan terus terupdate data base nya. Proxy ARAB SAUDI ini akan memblokir situs yang terdeteksi mengandung content pornografi, Hacking, Exploit, pishing dan Virus dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa Proxy Filter yang bisa digunakan :
Update Proxy Avaibility 23 Oktober 2009
212.93.193.90 Port:443 (Arab Saudi)
212.93.193.89 Port:443 (Arab Saudi)
212.93.193.88 Port:443 (Arab Saudi)
212.138.84.62 Port:80 (Arab Saudi)
168.10.168.61 Port:80 (USA Filter)
213.132.58.149 Port:8080 (UEA Etisalat)
Cara Setting nya bisa di simak di artikel :
Penggunaan dan Penerapan Proxy alternatif pada Browser.
3. Langkah Ketiga
Setelah kedua langkah anda terapkan jangan lupa mengganti Home Page default browser anda ke website http://www.google.co.id karena bila menggunakan google.com maka default google anda adalah google dengan bahasa dan tulisan arab. Kelebihan lain nya dengan setting ini maka google search engine anda otomatis menjadi Google Safe Mode atau Google Pencarian Aman, sehingga result atau hasil pencarian akan mengabaikan website yang berisikan Pornografi, Explishit, Pishing, Virus dan lain sebagainya.
Setelah anda menggunakan DNS AWARI dan Proxy Arab Saudi diatas maka akan mempekecil kemungkinan situs-situs yang bercontent negatif bisa terkases, sehingga menciptakan akses internet yang lebih aman untuk Anak-anak, Remaja dan Pelajar dibawah umur. Namun meski demikian para orang tua hendaknya selalu pro aktif untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan akses Internet Untuk anak-anak dan Remaja dibawah umur.
Mari Kurangi Dosa Dengan Tidak Membuka Situs Pornografi
Ingatlah saudaraku… CCTV Allah Yang Maha Melihat Terpasang dimana-Mana
Hirpanjunior.com Terinspirasi dari : ESC-creation
Seperti kita ketahui di zaman kecanggihan Informasi sekarang ini kita dapat memperoleh berbagai macam informasi atau kebutuhan yang kita butuhkan di internet. Mulai News, Education, Hiburan, Shopping, dan berbagai macam kebutuhan dan informasi lainnya tanpa batas di Internet.
Namun dengan kehadiran Internet ini tentunya tak lepas juga dari hal negatif. Antara masih banyaknya situs yang berbau negatif, yang mengandung content seperti Sara, Pornografi, Explisit, Phising dan Exploit. Tentunya hal ini juga cukup mengkawatirkan tertutama bila website yang merugikan semacam itu bila diakses oleh kalangan yang belum matang jiwanya seperti kalangan Siswa Pelajar yang belum cukup dewasa.
Internet memang sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan para pelajar, namun kita harus selalu aktif mengawasi penggunaan internet untuk para pelajar dibawah umur tersebut.
Sebenarnya kita bisa mengurangi dampak negatif internet dengan cara membatasi atau memblokir beberapa situs yang mengandung hal hal yang tidak bermanfaat, sehingga internet lebih aman untuk semua kalangan terutama untuk menciptakan Internet yang aman untuk para pelajar, sekaligus menghindarkan komputer kita dari website yang berisi virus dan spyware.
Berikut Tips untuk memblokir Situs Porno
1.Langkah Pertama :
Gunakanlah DNS AWARI, DNS AWARI ini membuat internet lebih aman dan sekaligus mempercepat akses internet juga. Server DNS AWARI ini memblokir beberapa situs yang kurang bermanfaat / berisi content negatif, meski belum semua akses ke website porno diblokir ole Filter DNS tersebut.
Berikut DNS AWARI yang digunakan :
203.34.118.10 (Primary)
203.34.118.12 (Secondary)
Cara penggunaan DNS dan tutorialnya silahkan baca di artikel :
DNS Alternatif dan cara penggunaannya.
2. Langkah Kedua :
Setelah DNS sudah dirubah perlu ditambahkan lagi Filternya yaitu dengan menggunakan Proxy ARAB SAUDI, Proxy Arab ini menerapkan filtering yang cukup ketat dan terus terupdate data base nya. Proxy ARAB SAUDI ini akan memblokir situs yang terdeteksi mengandung content pornografi, Hacking, Exploit, pishing dan Virus dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa Proxy Filter yang bisa digunakan :
Update Proxy Avaibility 23 Oktober 2009
212.93.193.90 Port:443 (Arab Saudi)
212.93.193.89 Port:443 (Arab Saudi)
212.93.193.88 Port:443 (Arab Saudi)
212.138.84.62 Port:80 (Arab Saudi)
168.10.168.61 Port:80 (USA Filter)
213.132.58.149 Port:8080 (UEA Etisalat)
Cara Setting nya bisa di simak di artikel :
Penggunaan dan Penerapan Proxy alternatif pada Browser.
3. Langkah Ketiga
Setelah kedua langkah anda terapkan jangan lupa mengganti Home Page default browser anda ke website http://www.google.co.id karena bila menggunakan google.com maka default google anda adalah google dengan bahasa dan tulisan arab. Kelebihan lain nya dengan setting ini maka google search engine anda otomatis menjadi Google Safe Mode atau Google Pencarian Aman, sehingga result atau hasil pencarian akan mengabaikan website yang berisikan Pornografi, Explishit, Pishing, Virus dan lain sebagainya.
Setelah anda menggunakan DNS AWARI dan Proxy Arab Saudi diatas maka akan mempekecil kemungkinan situs-situs yang bercontent negatif bisa terkases, sehingga menciptakan akses internet yang lebih aman untuk Anak-anak, Remaja dan Pelajar dibawah umur. Namun meski demikian para orang tua hendaknya selalu pro aktif untuk mengawasi dan mengontrol penggunaan akses Internet Untuk anak-anak dan Remaja dibawah umur.
Mari Kurangi Dosa Dengan Tidak Membuka Situs Pornografi
Ingatlah saudaraku… CCTV Allah Yang Maha Melihat Terpasang dimana-Mana
Hirpanjunior.com Terinspirasi dari : ESC-creation
Sabtu, 07 Mei 2011
Pak Guru, Internet Itu Penting....
" Menanti Guru Yang Melek Internet "
Wawasan para guru harus terus ditingkatkan, terutama saat ini dalam penguasaan internet sebagai media pembelajaran di sekolah. Harus ada lompatan besar guna meningkatkan kualitas guru untuk mengatasi ketertinggalan pada era digital saat ini.
Demikian diungkapkan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma saat mendeklarasikan gerakan nasional "Guru Melek Internet" di acara Kuliah 3000 Guru di Surabaya, Sabtu (7/5/2011). Program yang digelar IGI bekerja sama dengan PT Telkom itu menargetkan 100.000 guru melek internet selama tiga tahun ke depan.
"Harus ada lompatan revolusioner di bidang pendidikan agar bangsa ini tidak tertinggal oleh bangsa lain," tegas Satria Dharma.
Ia mengatakan, secara intensif guru-guru yang sama sekali tidak mengenal, tidak mengerti, dan tidak memahami internet harus menjadi guru yang "melek" internet. Internet telah menjadi sumber belajar yang luar biasa sehingga harus diketahui dengan baik oleh guru sebagai garda depan dunia pendidikan.
Sekretaris IGI M Ihsan mengatakan, kemajuan bangsa ditentukan oleh guru sehingga perubahan kualitas guru tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ia mengatakan, harus ada lompatan besar guna meningkatkan kualitas tersebut.
"Di dunia maya banyak sekali informasi dan sumber belajar yang bisa diaplikasikan di dalam kelas. Informasi pendidikan, cara mengajar, dan metode pembelajaran juga bisa menjadi inspirasi guru untuk berkreativitas di kelas. Dengan semakin menariknya pembelajaran di kelas, interaksi guru-siswa dalam kegiatan belajar-mengajar juga semakin intens. Dengan begitu, guru dan siswa akan terus dituntut berinovasi," ujar Ihsan.
"Ini artinya guru pun dituntut untuk terus belajar. Bukan hanya siswa saja yang belajar," katanya.
Untuk mendukung program tersebut, lanjut Ihsan, IGI telah menghimpun para guru yang sudah lebih dulu melek internet sebagai trainer. Terkait hal itu, pihaknya baru saja menyelenggarakan pelatihan agar guru memiliki avatar di dunia maya melalui program Second Life Virtual (SLV).
"Dalam program ini, guru-guru di seluruh dunia bisa berinteraksi dan berbagi ilmu. Kami berharap target ini bisa dilaksanakan dalam tiga tahun," kata Ihsan.
Wawasan para guru harus terus ditingkatkan, terutama saat ini dalam penguasaan internet sebagai media pembelajaran di sekolah. Harus ada lompatan besar guna meningkatkan kualitas guru untuk mengatasi ketertinggalan pada era digital saat ini.
Demikian diungkapkan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma saat mendeklarasikan gerakan nasional "Guru Melek Internet" di acara Kuliah 3000 Guru di Surabaya, Sabtu (7/5/2011). Program yang digelar IGI bekerja sama dengan PT Telkom itu menargetkan 100.000 guru melek internet selama tiga tahun ke depan.
"Harus ada lompatan revolusioner di bidang pendidikan agar bangsa ini tidak tertinggal oleh bangsa lain," tegas Satria Dharma.
Ia mengatakan, secara intensif guru-guru yang sama sekali tidak mengenal, tidak mengerti, dan tidak memahami internet harus menjadi guru yang "melek" internet. Internet telah menjadi sumber belajar yang luar biasa sehingga harus diketahui dengan baik oleh guru sebagai garda depan dunia pendidikan.
Sekretaris IGI M Ihsan mengatakan, kemajuan bangsa ditentukan oleh guru sehingga perubahan kualitas guru tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ia mengatakan, harus ada lompatan besar guna meningkatkan kualitas tersebut.
"Di dunia maya banyak sekali informasi dan sumber belajar yang bisa diaplikasikan di dalam kelas. Informasi pendidikan, cara mengajar, dan metode pembelajaran juga bisa menjadi inspirasi guru untuk berkreativitas di kelas. Dengan semakin menariknya pembelajaran di kelas, interaksi guru-siswa dalam kegiatan belajar-mengajar juga semakin intens. Dengan begitu, guru dan siswa akan terus dituntut berinovasi," ujar Ihsan.
"Ini artinya guru pun dituntut untuk terus belajar. Bukan hanya siswa saja yang belajar," katanya.
Untuk mendukung program tersebut, lanjut Ihsan, IGI telah menghimpun para guru yang sudah lebih dulu melek internet sebagai trainer. Terkait hal itu, pihaknya baru saja menyelenggarakan pelatihan agar guru memiliki avatar di dunia maya melalui program Second Life Virtual (SLV).
"Dalam program ini, guru-guru di seluruh dunia bisa berinteraksi dan berbagi ilmu. Kami berharap target ini bisa dilaksanakan dalam tiga tahun," kata Ihsan.
Kamis, 05 Mei 2011
Merenung Sejenak...
Rasululloh SAW bersabda,“ALLOH SWT memberi rahmat pada hamba-Nya yg mencari nafkah dg baik, membelanjakannya dg hemat, dan sisanya ditabung.” (HR Ibnu Hasan). Dari hadits ini tersirat bahwa Islam mengajarkan pemeluknya agar hidup tidak berlebihan. Apabila ada kelebihan rejeki dari hasil kerja mereka, hendaknya rejeki tersebut ditabung.
Dalam Al Furqon(25):7, disebutkan,“Dan mereka berkata: “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?,” Ini menyatakan bahwa Rasululloh SAW juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari beliau. Beliau tidak duduk begitu saja, menunggu kedatangan malaikat untuk melayani kebutuhan hidupnya. Hal ini secara tidak langsung mencontohkan bahwa umat Islam adalah umat yg TIDAK MALAS.
Dalam banyak riwayat, Umar bin Khatab ra lebih memilih keadaan lapar (perutnya kosong). Hal ini dikarenakan Umar berusaha mencontoh Rasululloh SAW dan Abu Bakar, tokoh yg dijadikan contoh oleh Umar. Dengan cara ini, Umar hendak menjelaskan bahwa setiap tindakannya akan selalu becermin pada Rasululloh SAW, sehingga orang2 pun yg belum pernah bertemu Rasululloh SAW akan mencontoh Umar.
Seorang muslim mempunyai 2 kehormatan yg harus dia pertahankan:
1. Kehormatan lahir = hidup di dunia dg layak, tidak bermegah-megahan dan berlebihan. Berpakaian hendaknya mesti pantas, merawat tubuh dg baik, dst.
2. Kehormatan batin = mengekang diri dari hidup yg tidak pantas, serta tidak mengambil hak orang lain.
Dalam Al Furqon(25):7, disebutkan,“Dan mereka berkata: “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?,” Ini menyatakan bahwa Rasululloh SAW juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari beliau. Beliau tidak duduk begitu saja, menunggu kedatangan malaikat untuk melayani kebutuhan hidupnya. Hal ini secara tidak langsung mencontohkan bahwa umat Islam adalah umat yg TIDAK MALAS.
Dalam banyak riwayat, Umar bin Khatab ra lebih memilih keadaan lapar (perutnya kosong). Hal ini dikarenakan Umar berusaha mencontoh Rasululloh SAW dan Abu Bakar, tokoh yg dijadikan contoh oleh Umar. Dengan cara ini, Umar hendak menjelaskan bahwa setiap tindakannya akan selalu becermin pada Rasululloh SAW, sehingga orang2 pun yg belum pernah bertemu Rasululloh SAW akan mencontoh Umar.
Seorang muslim mempunyai 2 kehormatan yg harus dia pertahankan:
1. Kehormatan lahir = hidup di dunia dg layak, tidak bermegah-megahan dan berlebihan. Berpakaian hendaknya mesti pantas, merawat tubuh dg baik, dst.
2. Kehormatan batin = mengekang diri dari hidup yg tidak pantas, serta tidak mengambil hak orang lain.
Rabu, 04 Mei 2011
MUTU PENDIDIKAN, MAYBE YES MAYBE NO
Yang tersisa dari dari peringatan Hari pendidikan nasional 2 mei lalu
Masih teringiang dalam ingatn kita, sebuah iklan ditelevisi yang setidaknya cukup menarik untuk kita cermatin walau iklan tersebut sudah tidak tayang lagi, yaitu kapan kawin? Mei, Maybe yes maybe no, enjoy aja. Yang jelas tulisan ini tidak ada hubungannya dengan kata-kata mei ataupun bulan mei.
Belum genap satu minggu kita memperingati Hardiknas yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, banyak hal banyak cerita menarik terkait dengan dunia pendidikan itu sendiri. Tulisan ini setidaknya adalah puing-puing yang penulis pungut dari sisa-sisa peringatan Hardiknas pada tanggal 2 Mei yang lalu.
Berbicara masalah pendidikan dan khususnya mutu pendidikan, maka akan sangat banyak yang dapat kita rekam, mulai dari kebijakan pemerintah, institusi sekolah, kepala sekolah, siswa, guru dan staekholder lainnya, namun pada tulisan kali ini, penulis lebih mempokuskannya pada masalah guru dan segala problem yang melingkupinya
Bahwa pada era modern yang serba canggih saat ini, dimana bidang teknologi dan informasi memosisikan dirinya sebagai yang terdepan, yang kalau boleh meminjam istilahnya para Futurolog ( Baca: ahli ilmu masa depan ) dikatakan sebagai suatu masa depan yang sulit di prediksikan ( unpredictiable future ), dikarenan oleh perubahan yang sangat cepat dibidang teknologi dan informasi yang akan menimbulkan masyarakat informasi ( information society ).
Lebih lanjut dikatan oleh Futurolog diatas, bahwa ciri dari masyarakat macam ini adalah terjadinya apa yang disebut diinformation through over information ( menjadi tidak tahu karena terlalu banyak di ketahui ), maka pada masa ini, guru sebagai bagian dari dunia pendidikan, harus mampu memosisikan diri sebagai sebuah keniscayaan untuk kemudian mampu bergumul dengan era masa tersebut. Maka secara sederhana, penulis mencoba membagi guru tersebut menjadi dua kutub ekstrim, guru kreatif dan guru stagnan
GURU KREATIF VS GURU STAGNAN
Kemajuan tekhnologi dan informasi akan menimbulkan tuntutan pada sekolah untuk meningkatkan jumlah dan bobot ilmu pengetahuan ilmiah yang disajikan kepada para siswa. Tuntutan-tuntutan masyarakat sebagai akibat dari proses perubahan masyarakat dari tradisional ke modern, dari tertutup menjadi terbuka, dari feodal menjadi demokratis, tentulah merupakan tantangan guru yang tidak ringan. Beberapa alternasi-alternasi dibawah ini, setidaknya memberikan jawaban atas tuntutan, tantangan sekaligus seleksi alam terhadap guru yang kreatif dan guru yang stagnan.
Pertama, guru harus benar-benar menjadi pekerja profesional, yakni hanya dimiliki oleh mereka yang benar-benar karena panggilan hati nurani, dan diperoleh setelah melalui pendidikan khusus dengan capaian ilmu pendudukung yang luas dan mendalam. Guru yang profesional akan memiliki kemampuan belajar ( how to learn ), untuk selanjutnya bisa dipraktikkan konsep pendidikan sepanjang hidup ( long life education ). Guru yang tidak mampu belajar sepanjang hidup hanya akan tertinggal oleh kereta perubahan yang terus berlari menembus ruang dan waktu.
Kedua, guru harus memiliki wawasan pengetahuan umum yang luas. Harus diingat bahwa guru saat ini bukan satu-satunya sumber informasi sebagaimana laiknya guru pada zaman dahulu, sekarang begitu banyak media massa, baik cetak maupun elektronik, dan beberapa konten yang ada di internet seperti Website-website, blog, ataupun laman pertemanan seperti Facebook, twitter, Yahoo massengger yang kesemuanya itu selain berfungsi sebagai kontrol sosial, juga berpungsi education. Maka bagaimana kemudian guru harus mampu media-media tersebut sebagai partner, dan tentunya juga sebagai sumber belajar itu sendiri. Guru yang tidak bergaul akrab dengan media-media tersebut akan tenggelam oleh arus informasi. Karena boleh jadi para siswa justru lebih tahu dari pada gurunya dikarenakan siswa lebih aktif bergumul dengan media tersebut.
Ketiga, memiliki kemampuan untuk menseleksi informasi, memahami dan menganalisis informasi, kemampuan mengembangkan informasi lebih lanjut, dan kemampuan untuk mengembangkan berbagai alternatif dan mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Misalnya mengembangkan model model pembelajaran untuk menjelaskan sesuatu yang baru bagi anak didik. selain itu dapat pula mengembangkan bahan ajar yang lebih menarik dan menyenangkan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks satuan pendidikan ( baca: sekolah) masing-masing tentunya dengan sentuhan lembut dari media internet misalnya.
Maka ketika guru tidak mampu memenuhi syarat atau indikasi dari tiga tawaran tersebut, secara tidak langsung dapat dikatakan menjadi guru yang stagnan, dan kalau tidak dikatakan mundur selangkah kebelakang. Kemudian secara sederhana pula, ketika guru dapat memenuhi kriteria-kriteria dari tawaran diatas, maka dapat dikatakan sebagai guru yang kreatif.
Guru yang kreatif tidak akan pernah kering dari proses dan hasil kreasi-kreasi untuk membuat metode, model dan bahan ajar yang tepat guna untuk kelangsungan proses pembelajaran tersebut. Salah satunya yang patut diajungi jempol adalah, apa yang dilakukan oleh salah seorang guru disalah satu Sekolah Menengah Atas ( Baca: SMA ) di Lombok Timur, ( Baca: SMAN 1 Masbagik ), yang mencoba mejawab kekeringan bahan ajar yang disinyalir cukup langka diperpustakaan ataupun di rak-rak buku para guru. Bahan ajar tersebut berupa LKS/Modul mata pelajaran Bahasa Arab untuk tingkat SMA. Kebutuhan akan refernsi bahan ajar tersebut disinyalir sangat mendesak, dikarenakan pelajaran Bahasa Arab ( masuk dalam kategori Bahasa Asing ) di tingkat satuan pendidikan setingkat SMA dan sederajat tergolong masih sangat belia, kalau dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Maka tak pelak sekolah-sekolah lain tidak sedikit yang menggunakan karya tersebut sampai detik ini, karena menurut penelusuran penulis, sampai detik ini, belum ada karya serupa yang diterbitkan secara massal di Nusa Tenggra Barat, bahkan di Indonesia Sekalipun.
Sebagai gambaran ringkas tentang tentang sepak terjang penyusun dalam upaya mengakrabkan karyanya dengan para pembacanya layak untuk diberikan apresiasi, terbukti dengan menyebarnya karya tersebut kebeberapa sekolah diluar pulau Lombok, seperti di Sumbawa, Dompu dan Bima. Bahkan yang lebih menarik adalah pengiriman karya tersebut ke pusat pembuatan karya-karya berupa buku ataupun modul di Jawa ( Baca: Kudus Jateng ). Barangkali tujuan sederhana penyusun yang membuatnya sedemikian rupa yaitu dibawah payung motto Bangga Mencerdskan Anak Bangsa. Bukan semata-mata Bisnis oriented
Tulisan ini merupakan, semacam stimulus dan pada akhirnya mendambakan respon dari para guru untuk kita sama-sama berkarya sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas keilmuan kita. Setidaknya untuk kebutuhan peserta didik kita dimasing-masing satuan pendidikan. Perlu diingat bahwa buku-buku bahkan LKS/Modul dari luar ( Baca: Jawa ) belum tentu sesuai dengan kebutuhan, konteks dimana kita mengajar.
Kalau seandainya semua guru-guru di masing-masing satuan pendidikan mampu berkarya setidaknya sama denga guru yang penulis contohkan diatas, mampu mengoptimalkan dan sekaligus memanfaatkan media seperti internet dengan baik, maka stagnasi pemikiran para guru akan bisa diatasi dan predikat guru kreatif akan melekat dengan sendirinya dan layak disebut apa yang didefinisikan oleh Ki Hajar Dewantara, sebagai Guru Yang di Gugu lan Di Tiru ( contoh ) bukan malah sebaliknya, yaitu guru yang di Guyu Lan Ditinggal Turu ( guru yang ditertawakan kemudian tinggal tidur ( Tambahan Penulis ) dikarenakan oleh metode, cara, bahkan rferensi ataupun bahan ajar yang digunakan sudah usang dan tidak Up todate, dengan demikian setidaknya memberikan sinyal kuat terhadap mutu pendidikan yang sama-sama kita mimpikan.
Dan kalau halnya demikian bisa tercapai, maka dengan sendirinya indek Pembanguan Manusia ( IPM ) Lombok Timur pada khusunya nya dan Indek Pembangunan Manusia ( IPM ) NTB pada umunya tidak lagi tidak lagi berada di nomor sepatu…
….Kaki langit masbagik, ketika hujan rintik-rintik, pulang apel hardiknas di lapangan gotong royong masbagik
Catt: Tulisan ini sudah dimuat di Radar Lombok, Mei 2009
Masih teringiang dalam ingatn kita, sebuah iklan ditelevisi yang setidaknya cukup menarik untuk kita cermatin walau iklan tersebut sudah tidak tayang lagi, yaitu kapan kawin? Mei, Maybe yes maybe no, enjoy aja. Yang jelas tulisan ini tidak ada hubungannya dengan kata-kata mei ataupun bulan mei.
Belum genap satu minggu kita memperingati Hardiknas yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, banyak hal banyak cerita menarik terkait dengan dunia pendidikan itu sendiri. Tulisan ini setidaknya adalah puing-puing yang penulis pungut dari sisa-sisa peringatan Hardiknas pada tanggal 2 Mei yang lalu.
Berbicara masalah pendidikan dan khususnya mutu pendidikan, maka akan sangat banyak yang dapat kita rekam, mulai dari kebijakan pemerintah, institusi sekolah, kepala sekolah, siswa, guru dan staekholder lainnya, namun pada tulisan kali ini, penulis lebih mempokuskannya pada masalah guru dan segala problem yang melingkupinya
Bahwa pada era modern yang serba canggih saat ini, dimana bidang teknologi dan informasi memosisikan dirinya sebagai yang terdepan, yang kalau boleh meminjam istilahnya para Futurolog ( Baca: ahli ilmu masa depan ) dikatakan sebagai suatu masa depan yang sulit di prediksikan ( unpredictiable future ), dikarenan oleh perubahan yang sangat cepat dibidang teknologi dan informasi yang akan menimbulkan masyarakat informasi ( information society ).
Lebih lanjut dikatan oleh Futurolog diatas, bahwa ciri dari masyarakat macam ini adalah terjadinya apa yang disebut diinformation through over information ( menjadi tidak tahu karena terlalu banyak di ketahui ), maka pada masa ini, guru sebagai bagian dari dunia pendidikan, harus mampu memosisikan diri sebagai sebuah keniscayaan untuk kemudian mampu bergumul dengan era masa tersebut. Maka secara sederhana, penulis mencoba membagi guru tersebut menjadi dua kutub ekstrim, guru kreatif dan guru stagnan
GURU KREATIF VS GURU STAGNAN
Kemajuan tekhnologi dan informasi akan menimbulkan tuntutan pada sekolah untuk meningkatkan jumlah dan bobot ilmu pengetahuan ilmiah yang disajikan kepada para siswa. Tuntutan-tuntutan masyarakat sebagai akibat dari proses perubahan masyarakat dari tradisional ke modern, dari tertutup menjadi terbuka, dari feodal menjadi demokratis, tentulah merupakan tantangan guru yang tidak ringan. Beberapa alternasi-alternasi dibawah ini, setidaknya memberikan jawaban atas tuntutan, tantangan sekaligus seleksi alam terhadap guru yang kreatif dan guru yang stagnan.
Pertama, guru harus benar-benar menjadi pekerja profesional, yakni hanya dimiliki oleh mereka yang benar-benar karena panggilan hati nurani, dan diperoleh setelah melalui pendidikan khusus dengan capaian ilmu pendudukung yang luas dan mendalam. Guru yang profesional akan memiliki kemampuan belajar ( how to learn ), untuk selanjutnya bisa dipraktikkan konsep pendidikan sepanjang hidup ( long life education ). Guru yang tidak mampu belajar sepanjang hidup hanya akan tertinggal oleh kereta perubahan yang terus berlari menembus ruang dan waktu.
Kedua, guru harus memiliki wawasan pengetahuan umum yang luas. Harus diingat bahwa guru saat ini bukan satu-satunya sumber informasi sebagaimana laiknya guru pada zaman dahulu, sekarang begitu banyak media massa, baik cetak maupun elektronik, dan beberapa konten yang ada di internet seperti Website-website, blog, ataupun laman pertemanan seperti Facebook, twitter, Yahoo massengger yang kesemuanya itu selain berfungsi sebagai kontrol sosial, juga berpungsi education. Maka bagaimana kemudian guru harus mampu media-media tersebut sebagai partner, dan tentunya juga sebagai sumber belajar itu sendiri. Guru yang tidak bergaul akrab dengan media-media tersebut akan tenggelam oleh arus informasi. Karena boleh jadi para siswa justru lebih tahu dari pada gurunya dikarenakan siswa lebih aktif bergumul dengan media tersebut.
Ketiga, memiliki kemampuan untuk menseleksi informasi, memahami dan menganalisis informasi, kemampuan mengembangkan informasi lebih lanjut, dan kemampuan untuk mengembangkan berbagai alternatif dan mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Misalnya mengembangkan model model pembelajaran untuk menjelaskan sesuatu yang baru bagi anak didik. selain itu dapat pula mengembangkan bahan ajar yang lebih menarik dan menyenangkan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks satuan pendidikan ( baca: sekolah) masing-masing tentunya dengan sentuhan lembut dari media internet misalnya.
Maka ketika guru tidak mampu memenuhi syarat atau indikasi dari tiga tawaran tersebut, secara tidak langsung dapat dikatakan menjadi guru yang stagnan, dan kalau tidak dikatakan mundur selangkah kebelakang. Kemudian secara sederhana pula, ketika guru dapat memenuhi kriteria-kriteria dari tawaran diatas, maka dapat dikatakan sebagai guru yang kreatif.
Guru yang kreatif tidak akan pernah kering dari proses dan hasil kreasi-kreasi untuk membuat metode, model dan bahan ajar yang tepat guna untuk kelangsungan proses pembelajaran tersebut. Salah satunya yang patut diajungi jempol adalah, apa yang dilakukan oleh salah seorang guru disalah satu Sekolah Menengah Atas ( Baca: SMA ) di Lombok Timur, ( Baca: SMAN 1 Masbagik ), yang mencoba mejawab kekeringan bahan ajar yang disinyalir cukup langka diperpustakaan ataupun di rak-rak buku para guru. Bahan ajar tersebut berupa LKS/Modul mata pelajaran Bahasa Arab untuk tingkat SMA. Kebutuhan akan refernsi bahan ajar tersebut disinyalir sangat mendesak, dikarenakan pelajaran Bahasa Arab ( masuk dalam kategori Bahasa Asing ) di tingkat satuan pendidikan setingkat SMA dan sederajat tergolong masih sangat belia, kalau dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Maka tak pelak sekolah-sekolah lain tidak sedikit yang menggunakan karya tersebut sampai detik ini, karena menurut penelusuran penulis, sampai detik ini, belum ada karya serupa yang diterbitkan secara massal di Nusa Tenggra Barat, bahkan di Indonesia Sekalipun.
Sebagai gambaran ringkas tentang tentang sepak terjang penyusun dalam upaya mengakrabkan karyanya dengan para pembacanya layak untuk diberikan apresiasi, terbukti dengan menyebarnya karya tersebut kebeberapa sekolah diluar pulau Lombok, seperti di Sumbawa, Dompu dan Bima. Bahkan yang lebih menarik adalah pengiriman karya tersebut ke pusat pembuatan karya-karya berupa buku ataupun modul di Jawa ( Baca: Kudus Jateng ). Barangkali tujuan sederhana penyusun yang membuatnya sedemikian rupa yaitu dibawah payung motto Bangga Mencerdskan Anak Bangsa. Bukan semata-mata Bisnis oriented
Tulisan ini merupakan, semacam stimulus dan pada akhirnya mendambakan respon dari para guru untuk kita sama-sama berkarya sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas keilmuan kita. Setidaknya untuk kebutuhan peserta didik kita dimasing-masing satuan pendidikan. Perlu diingat bahwa buku-buku bahkan LKS/Modul dari luar ( Baca: Jawa ) belum tentu sesuai dengan kebutuhan, konteks dimana kita mengajar.
Kalau seandainya semua guru-guru di masing-masing satuan pendidikan mampu berkarya setidaknya sama denga guru yang penulis contohkan diatas, mampu mengoptimalkan dan sekaligus memanfaatkan media seperti internet dengan baik, maka stagnasi pemikiran para guru akan bisa diatasi dan predikat guru kreatif akan melekat dengan sendirinya dan layak disebut apa yang didefinisikan oleh Ki Hajar Dewantara, sebagai Guru Yang di Gugu lan Di Tiru ( contoh ) bukan malah sebaliknya, yaitu guru yang di Guyu Lan Ditinggal Turu ( guru yang ditertawakan kemudian tinggal tidur ( Tambahan Penulis ) dikarenakan oleh metode, cara, bahkan rferensi ataupun bahan ajar yang digunakan sudah usang dan tidak Up todate, dengan demikian setidaknya memberikan sinyal kuat terhadap mutu pendidikan yang sama-sama kita mimpikan.
Dan kalau halnya demikian bisa tercapai, maka dengan sendirinya indek Pembanguan Manusia ( IPM ) Lombok Timur pada khusunya nya dan Indek Pembangunan Manusia ( IPM ) NTB pada umunya tidak lagi tidak lagi berada di nomor sepatu…
….Kaki langit masbagik, ketika hujan rintik-rintik, pulang apel hardiknas di lapangan gotong royong masbagik
Catt: Tulisan ini sudah dimuat di Radar Lombok, Mei 2009
5 Pola Pikir Orang Sukses
Orang sukses punya pola pikir yang berbeda dengan pola pikir kebanyakan orang yang tidak sukses. Apa saja?
Meminjam istilah AJ Hendro Sugianto dalam buku ”Banyak Cara Menjadi Kaya” menyimpulkan empat pola pikir orang sukses, dan satu pola pikir dari penulis yaitu:
Sukses tidak ditentukan oleh nasib
Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukannya. Tentu saja tindakan-tindakan itu dimotori oleh pola pikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola pikir dan tindakannya yang berakibat pada keadaan sekarang. Untuk menjadi sukses dan kaya, orang harus berkemauan keras dan berusaha secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mencapai sukses yang besar, Anda harus meniru cara berpikir dan cara kerja orang sukses, yaitu mulai dengan sukses-sukses kecil setiap waktu dan dilandasi banyak kemampuan yang akan mempermudah jalan menunju sukses dan kaya.
Sukses adalah suatu kebiasaan
Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya, sukses bukanlah suatu destinasi (tujuan akhir), melainkan suatu proses perjalanan. Setiap keputusan dan tindakan jitu yang Anda lakukan sudah merupakan sukses. Dalam perjalanan hidup sehari-hari, Anda akan banyak mendapatkan sukses-sukses yang terkumpul menjadi sukses besar. Sukses besar tidak dihasilkan hanya dari satu keputusan dan satu tindakan saja, melainkan merupakan akumulasi dari setiap sukses yang Anda peroleh sehari-hari. Dengan demikian, sukses adalah suatu kebiasaaan positif di dalam hidup seseorang.
Kegagalan adalah bagian dari sukses
Orang sukses memandang kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan, sehingga tidak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang. Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda. Justru dengan suatu kegagalan yang dialaminya ia akan bertambah pengalaman, aman, dan bertambah matang. Ia bertambah gigih dan berhasil. Sebaliknya, orang gagal akan memadang pengalaman gagalnya sebagai suatu trauma yang membuatbnya jera dan takut untuk memulai lagi.
Orang sukses selalu berorentasi kepada solusi
Dalam hidup, orang yang tidak akan pernah lepas dari masalah. Orang sukses meyakini bahwa di bakluik suatu masalah pasti ada peluang dan solusinya. Pola pikir seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan tak mudah menyetah. Sebalinya, otang gagal akan mendang adanya masalah di setiap solusi yang dibuat. Akibatnya, ia cenderung pesimistis dalam menanggapi setiap peluang,. Ia lebih memilih status quo yang dirasa paling aman baginya. Orang gagal biasanya takut mencoba. Baginya lebih baik berdiam diri daripada mencoba dan gagal.
Orang sukses selalu mempunyai planning yang jelas
Orang sukses kebanyakan mempunyai planning yang jelas dalam setiap aktifitas yang akan dilakukannya, walaupun mungkin barangkali ada orang sukses tanpa planing, namun hanya karena ada faktor X, dan ketika orang sukses mengalami kegagalan ( baca: kesuksesan yang tertunda ) cepat-cepat kembali kepada Yang membuat skenario kesuksesan itu, yaitu Tuhan.
Apakah anda ingin jadi orang sukses, so pasti… “ If you fail to plan, you plan to fail “
Jika anda gagal dalam merencanakan sebuah rencana, maka sama artinya anda merencanakan kegagalan itu sendiri…
Meminjam istilah AJ Hendro Sugianto dalam buku ”Banyak Cara Menjadi Kaya” menyimpulkan empat pola pikir orang sukses, dan satu pola pikir dari penulis yaitu:
Sukses tidak ditentukan oleh nasib
Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukannya. Tentu saja tindakan-tindakan itu dimotori oleh pola pikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola pikir dan tindakannya yang berakibat pada keadaan sekarang. Untuk menjadi sukses dan kaya, orang harus berkemauan keras dan berusaha secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mencapai sukses yang besar, Anda harus meniru cara berpikir dan cara kerja orang sukses, yaitu mulai dengan sukses-sukses kecil setiap waktu dan dilandasi banyak kemampuan yang akan mempermudah jalan menunju sukses dan kaya.
Sukses adalah suatu kebiasaan
Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya, sukses bukanlah suatu destinasi (tujuan akhir), melainkan suatu proses perjalanan. Setiap keputusan dan tindakan jitu yang Anda lakukan sudah merupakan sukses. Dalam perjalanan hidup sehari-hari, Anda akan banyak mendapatkan sukses-sukses yang terkumpul menjadi sukses besar. Sukses besar tidak dihasilkan hanya dari satu keputusan dan satu tindakan saja, melainkan merupakan akumulasi dari setiap sukses yang Anda peroleh sehari-hari. Dengan demikian, sukses adalah suatu kebiasaaan positif di dalam hidup seseorang.
Kegagalan adalah bagian dari sukses
Orang sukses memandang kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan, sehingga tidak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang. Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda. Justru dengan suatu kegagalan yang dialaminya ia akan bertambah pengalaman, aman, dan bertambah matang. Ia bertambah gigih dan berhasil. Sebaliknya, orang gagal akan memadang pengalaman gagalnya sebagai suatu trauma yang membuatbnya jera dan takut untuk memulai lagi.
Orang sukses selalu berorentasi kepada solusi
Dalam hidup, orang yang tidak akan pernah lepas dari masalah. Orang sukses meyakini bahwa di bakluik suatu masalah pasti ada peluang dan solusinya. Pola pikir seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan tak mudah menyetah. Sebalinya, otang gagal akan mendang adanya masalah di setiap solusi yang dibuat. Akibatnya, ia cenderung pesimistis dalam menanggapi setiap peluang,. Ia lebih memilih status quo yang dirasa paling aman baginya. Orang gagal biasanya takut mencoba. Baginya lebih baik berdiam diri daripada mencoba dan gagal.
Orang sukses selalu mempunyai planning yang jelas
Orang sukses kebanyakan mempunyai planning yang jelas dalam setiap aktifitas yang akan dilakukannya, walaupun mungkin barangkali ada orang sukses tanpa planing, namun hanya karena ada faktor X, dan ketika orang sukses mengalami kegagalan ( baca: kesuksesan yang tertunda ) cepat-cepat kembali kepada Yang membuat skenario kesuksesan itu, yaitu Tuhan.
Apakah anda ingin jadi orang sukses, so pasti… “ If you fail to plan, you plan to fail “
Jika anda gagal dalam merencanakan sebuah rencana, maka sama artinya anda merencanakan kegagalan itu sendiri…
HELM ITU BERNAMA KOPI ( Lindungi Otak dengan Kopi )
Kompas.com- Ternyata, kopi tidak selamanya buruk untuk tubuh. Penelitian mengenai dampak kopi bagi kesehatan sudah cukup banyak. Yang terbaru menyebutkan kopi bisa melindungi otak Anda dari risiko kanker.
Manfaat kopi yang luar biasa itu terungkap setelah para peneliti mengikuti kesehatan 500.000 orang Eropa selama delapan tahun. Mereka yang minum satu setengah cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena kanker otak 34 persen lebih rendah.
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa kopi sebenarnya kaya akan antioksidan. Seperti diketahui, sudah banyak fakta-fakta yang menunjukkan manfaat antioksidan untuk pencegahan penyakit.
Meski hasil penelitian tersebut cukup membuat para pecinta kopi sedikit lega, namun perlu dicatat bahwa tipe kanker otak yang bisa dicegah oleh kopi terbilang langka.
Sebelumnya, hasil-hasil penelitian menunjukkan kopi punya manfaat pencegahan beberapa jenis penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan Alzheimer. Manfaat kopi lainnya mungkin sudah sering Anda rasakan, yakni lebih bersemangat dan meningkatkan konsentrasi.
Caoution :
Bagi para pecinta kopi, gunakan selalu Helm bernama kopi untuk menjemput konsentrasi.
Manfaat kopi yang luar biasa itu terungkap setelah para peneliti mengikuti kesehatan 500.000 orang Eropa selama delapan tahun. Mereka yang minum satu setengah cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena kanker otak 34 persen lebih rendah.
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa kopi sebenarnya kaya akan antioksidan. Seperti diketahui, sudah banyak fakta-fakta yang menunjukkan manfaat antioksidan untuk pencegahan penyakit.
Meski hasil penelitian tersebut cukup membuat para pecinta kopi sedikit lega, namun perlu dicatat bahwa tipe kanker otak yang bisa dicegah oleh kopi terbilang langka.
Sebelumnya, hasil-hasil penelitian menunjukkan kopi punya manfaat pencegahan beberapa jenis penyakit, seperti diabetes tipe 2 dan Alzheimer. Manfaat kopi lainnya mungkin sudah sering Anda rasakan, yakni lebih bersemangat dan meningkatkan konsentrasi.
Caoution :
Bagi para pecinta kopi, gunakan selalu Helm bernama kopi untuk menjemput konsentrasi.
Makin Tua Makin Jarang Tertawa
Tertawa adalah ungkapan kebahagiaan. Selain bisa membuat kita lebih rileks, tertawa juga diyakini punya kekuatan menyembuhkan. Tapi, tahukah Anda bahwa makin bertambahnya usia, kita makin jarang tertawa?
"Setiap periode usia memiliki skala tertawa sendiri. Kelompok usia yang paling jarang tertawa adalah pada usia 50-an," kata Dr Lesley Harbidge, peneliti dari Universitas Glamorgan, Inggris.
Dalam penelitian yang dilakukan Harbidge, anak usia di bawah lima tahun (balita) dan anak-anak pada umumnya tertawa 300 kali dalam sehari karena hidup bagi mereka sangatlah menyenangkan. Sementara itu, kelompok remaja rata-rata tertawa 6 kali dalam sehari. Hal yang bisa memicu mereka tertawa adalah kesialan orang lain.
Pada usia dewasa, jumlah tertawa kita makin sedikit lagi, yakni tinggal 4 kali dalam sehari. Namun, pada usia 30-an jumlahnya akan meningkat menjadi 5 kali sehari dan terus bertambah ketika memiliki anak.
Ketika kita memasuki usia 50-an, para peneliti dari Inggris menemukan, paling banyak mereka tertawa 3 kali dalam sehari dan jumlahnya menyusut menjadi 2,5 kali pada usia 60 tahun. Mereka juga jarang menceritakan lelucon.
Padahal, tertawa adalah obat stres yang paling manjur. "Saat tertawa tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Hari-hari yang dilengkapi dengan tawa akan membuat kita jarang terkena stres," kata Harbidge.
Para ahli juga menemukan, sifat suka marah dan mengeluh yang dialami orang tua, atau disebut Sindrom Victor Meldrew ini lebih sering dialami pria dibanding perempuan….
Berapa kali anda tertawa hari ini…? Tertawalah selagi anda masih bisa tertawa, eiiits.. tapi jangan tertawa sendirian, tahu kan kenapa..? Majnun alias Sinting.
Hirpanjunior.blogspot.com kompas is my inspiration
"Setiap periode usia memiliki skala tertawa sendiri. Kelompok usia yang paling jarang tertawa adalah pada usia 50-an," kata Dr Lesley Harbidge, peneliti dari Universitas Glamorgan, Inggris.
Dalam penelitian yang dilakukan Harbidge, anak usia di bawah lima tahun (balita) dan anak-anak pada umumnya tertawa 300 kali dalam sehari karena hidup bagi mereka sangatlah menyenangkan. Sementara itu, kelompok remaja rata-rata tertawa 6 kali dalam sehari. Hal yang bisa memicu mereka tertawa adalah kesialan orang lain.
Pada usia dewasa, jumlah tertawa kita makin sedikit lagi, yakni tinggal 4 kali dalam sehari. Namun, pada usia 30-an jumlahnya akan meningkat menjadi 5 kali sehari dan terus bertambah ketika memiliki anak.
Ketika kita memasuki usia 50-an, para peneliti dari Inggris menemukan, paling banyak mereka tertawa 3 kali dalam sehari dan jumlahnya menyusut menjadi 2,5 kali pada usia 60 tahun. Mereka juga jarang menceritakan lelucon.
Padahal, tertawa adalah obat stres yang paling manjur. "Saat tertawa tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Hari-hari yang dilengkapi dengan tawa akan membuat kita jarang terkena stres," kata Harbidge.
Para ahli juga menemukan, sifat suka marah dan mengeluh yang dialami orang tua, atau disebut Sindrom Victor Meldrew ini lebih sering dialami pria dibanding perempuan….
Berapa kali anda tertawa hari ini…? Tertawalah selagi anda masih bisa tertawa, eiiits.. tapi jangan tertawa sendirian, tahu kan kenapa..? Majnun alias Sinting.
Hirpanjunior.blogspot.com kompas is my inspiration
Selasa, 03 Mei 2011
Pria Makmur Miliki Jari Manis Panjang
Hirpanjunior.blogspot.com_ Ingin tahu apakah seorang pria bakal sukses dan hidup makmur? Cobalah lihat ukuran jari tangannya, bukan dompetnya. Apabila jari manisnya lebih panjang daripada jari lainnya, terutama jari telunjuk, besar kemungkinan rezekinya akan mengalir lancar.
Menurut sebuah penelitian, pria yang memiliki ukuran jari manis lebih panjang pada umumnya memiliki karakter pekerja keras dan tidak gampang menyerah, baik dalam mencari uang atau mengejar calon pasangan.
Pria dengan jari manis panjang ini juga termasuk orang yang bisa diandalkan dan serius dalam berhubungan. Wanita yang menginginkan hubungan yang "adem-ayem" mungkin ada baiknya mencari pria tipe ini meski bagi sebagaian orang pria dengan tipe ini dianggap membosankan.
Sejumlah tim peneliti dari Kanada yang melakukan penelitian mengenai kaitan antara kepribadian dan ukuran jari tangan ini menemukan, kadar testosteron yang dimiliki seorang pria berpengaruh pada kepribadiannya. Mereka juga melakukan pengukuran jari tangan 415 pria dan wanita serta mengelompokkan kepribadiannya.
Menurut hasil penelitian itu, pria yang memiliki ukuran jari manis lebih panjang biasanya memiliki kadar testosteron yang tinggi. Pria dalam kelompok ini tergolong orang yang berani mengambil risiko dan siap berjuang untuk menang dalam seluruh aspek hidupnya.
"Kami menemukan kaitan antara tingginya kadar testosteron dengan sifat berani mengambil risiko dalam tiga bidang, yakni rekresional, sosial, dan finansial. Pria dengan tipe ini biasanya menjadi incaran banyak wanita," kata Eric Stenstrom, peneliti.
Sebaliknya dengan wanita. Menurut Stenstrom, tidak ada pengaruh antara ukuran jari tangan dengan kepribadiannya. "Pada wanita, ukuran jari manis dan telunjuk biasanya sama," katanya.
Studi sebelumnya menunjukkan, para bankir yang kariernya sukses kebanyakan juga memiliki ukuran jari manis lebih panjang. Hal ini menunjukkan mereka memang orang yang berani mengambil risiko dan bereaksi dengan cepat pada perubahan pasar.
Bagaimana dengan jari manis anda…? Silahkan anda cek,
dan kalau misalnya jari manis anda lebih pendek, jangan sedih broo, apalagi sampai menghujat artikel ini, toh juga jari manis anda masih tetap manis kan…!!!
Menurut sebuah penelitian, pria yang memiliki ukuran jari manis lebih panjang pada umumnya memiliki karakter pekerja keras dan tidak gampang menyerah, baik dalam mencari uang atau mengejar calon pasangan.
Pria dengan jari manis panjang ini juga termasuk orang yang bisa diandalkan dan serius dalam berhubungan. Wanita yang menginginkan hubungan yang "adem-ayem" mungkin ada baiknya mencari pria tipe ini meski bagi sebagaian orang pria dengan tipe ini dianggap membosankan.
Sejumlah tim peneliti dari Kanada yang melakukan penelitian mengenai kaitan antara kepribadian dan ukuran jari tangan ini menemukan, kadar testosteron yang dimiliki seorang pria berpengaruh pada kepribadiannya. Mereka juga melakukan pengukuran jari tangan 415 pria dan wanita serta mengelompokkan kepribadiannya.
Menurut hasil penelitian itu, pria yang memiliki ukuran jari manis lebih panjang biasanya memiliki kadar testosteron yang tinggi. Pria dalam kelompok ini tergolong orang yang berani mengambil risiko dan siap berjuang untuk menang dalam seluruh aspek hidupnya.
"Kami menemukan kaitan antara tingginya kadar testosteron dengan sifat berani mengambil risiko dalam tiga bidang, yakni rekresional, sosial, dan finansial. Pria dengan tipe ini biasanya menjadi incaran banyak wanita," kata Eric Stenstrom, peneliti.
Sebaliknya dengan wanita. Menurut Stenstrom, tidak ada pengaruh antara ukuran jari tangan dengan kepribadiannya. "Pada wanita, ukuran jari manis dan telunjuk biasanya sama," katanya.
Studi sebelumnya menunjukkan, para bankir yang kariernya sukses kebanyakan juga memiliki ukuran jari manis lebih panjang. Hal ini menunjukkan mereka memang orang yang berani mengambil risiko dan bereaksi dengan cepat pada perubahan pasar.
Bagaimana dengan jari manis anda…? Silahkan anda cek,
dan kalau misalnya jari manis anda lebih pendek, jangan sedih broo, apalagi sampai menghujat artikel ini, toh juga jari manis anda masih tetap manis kan…!!!
Senin, 02 Mei 2011
Langganan:
Postingan (Atom)